SOAL UTS
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER V
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
TAHUN AJARAN 2013
Dosen pembimbing : Ai Dudu Duriawati M.Ag
1.
Pendidikan Islam merupakan aspek yang sangat penting untuk
kehidupan manusia,sebab keberhasilan segala sesuatu senantiasa dipengaruhi oleh
faktor pendidikan.Adapun sumber pembelajaran dalam pendidikan islam adalah
berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tuliskan ayat Al-Qur’an beserta arti dan
kesimpulannya yang mengandung makna pendidikan yang di turunkan Alloh SWT
kepada nabi Muhammad SAW...
2.
Penyebaran ajaran islam mendapatkan respon positip dari masyarakat
Qurais,karena usaha nabi Muhammad SAW yang secara mati-matian dalam menyebarkan
ajaran islam, dan tidak sedikitpun yang menentang nabi namun dengan semangat
yang sangat besar dan atas rido Alloh SWT akhirnya nabi Muhammad behasil dalam
menyebarkan ajaran islam sampai ke negeri di luar Arab. Setelah Nabi Muhammad
SAW wafat,pola penyebaran pendidikan islam dilanjutkan oleh khulafaur
Al-rasyidin. Sebutkan pola pendidikan islam pada masa/periode khulafaur
Al-rasyidin yang di mulai dari :
a.
Pola pendidikan Abu bakar
b.
Pola pendidikan Umar bin Khottob
c.
Pola pendidikan Usman bin Affan
d.
Pola pendidikan Ali bin Abi Thalib
3.
Muawiyah adalah orang yang sangat berpengalaman dalam bidang
politik dan mempunyai Visi dan Misi serta tujuan yang sangat jauh ke depan
untuk kemajuan dinasti umayah dan umat islam umumnya. Ada 4 kholipah besar yang
membawa kemajuan dan pembaharuan yang dilakukan pada masa dinasti ummayah.
Sebutkan 5 kemajuan dan perubahan yang dicapai pada masa 4 kholipah tersebut.
4.
Setelah mengalami kemajuan yang sangat pesat sampai banyak
cendikiawan muslim baik diilmu pengetahuan umum dan pengetahuan agama ,dinasti
Abbasiyah pun mengalami kemunduran dan kehancuran yang disebabkan 2 faktor.
Tuliskan dari 2 faktor yang menyebabkan mundur dan hancurnya dinasti Abbasiyah
! jelaskan pula dari masing-masing Faktor tersebut !
5.
Jelaskan Sejarah masuk dan berkembangnya beserta pola pendidikan
islam di Andalusia dan Sisilia !
Nama :
Muhammad Rif’at
Nim : 21030802101030
JAWABAN UTS SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
1.
a. Surat Al-a’alq ayat 1-5:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ
الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ
ابِالْقَلَمِ {4} عَلَّمَ اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ {5}
Artinya
:”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling
pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahui.
Kesimpulannya
: Dalam surat Al-alaq terdapat makna
pendidikan yaitu “Bacalah” Alloh menyuruh kepada umatnya supaya membaca
dalam artian supaya belajar atau mencari ilmu dengan cara membaca segala Sesuatu
yang ada di alam semesta yang Alloh ciptakan.
b.
Surat Al-Mujadalah ayat 11:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا
مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ............
Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11)
Kesimpulannya : Dalam ayat ini mengandung arti pendidikan yaitu
orang yang berilmu oleh alloh akan di tinggikan derajatnya artinya kita harus
menjadi orang yang berilmu dengan cara mengikuti pendidikan.
2.
Pola Pendidikan
pada masa Khulafa Urrasyidin :
a.
Pada masa Abu
Bakar : Masa awal pemerintahan Abu Bakar banyak di guncang oleh pemberontakan
orang-orang murtad yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan enggan membayar zakat,
karna hal inilah khalifah lebih memusatkan perhatiannya memerangi para
pemberontak, maka dikirimlah pasukan untuk memerangi para pemberontak ke
yamamah, dalam insiden itu banyak para khufadhil quran yang mati syahid
kemudian karna khawatir hilangnya Al-Quran sayyidina Umar mengusulkan pada
khalifah untuk membukukan al-quran, kemudian untuk merealisasikan saran
tersebut diutuslah Zaid Bin Tsabit untuk mengumpulkan semua tulisan al-quran,
pola pendidikan khalifah Abu Bakar masih seperti Nabi, baik dari segi materi
maupun lembaga pendidikannya.
Dari segi materi pendidikan islam terdiri dari
pendidikan tauhid atau keimanan , akhlak, ibadah, kesehatan ,dan lain
sebagainya.
1.
Pendidikan
keimanan yaitu menanamkan bahwa satu-satunya yang wajib disembah adalah Allah.
2.
Pendidikan
akhlak, seperti adab masuk rumah orang lain, sopan santun bertetangga, bergaul
dalam masyarakat dan lain sebagainya .
3.
Pendidikan ibadah, seperti pelaksanaan sholat,
puasa dan haji .
4.
Kesehatan,
seperti kebersihan, gerak gerik dalam shalat merupakan didikan untuk memperkuat
jasmani dan rohani.
Menurut ahmad syalabi, lembaga untuk belajar
membaca menulis ini di sebut dengan Kuttab. Kuttab merupakan pendidikan
yang di bentuk setelah masjid,selanjutnya Asama Hasan Fahmi mengatakan bahwa
kuttab didirikan oleh orang-orang arab pada masa abu bakar. Dan pusat
pembelajaran pada masa ini adalah madinah, sedangkan yang bertindak sebagai
tenaga pendidik adalah para sahabat rosul yang terdekat. Lembaga pendidikan
islam adalah masjid. Masjid di jadikan sebagai benteng pertahanan rohani,
tempat pertemuan, tempat sholat berjamaah, membaca Al Quran dan lain-lain.
b.
Pada masa umar bin khatab
Pada masalah khalifah Umar bin khatab, mata
pelajaran yang diberikan adalah membaca dan menulis Al-Quran dan menghafalnya
serta belajar pokok-pokok agama islam yang lebih maju di banding sebelumnya,
tuntutan belajar sudah tampak, orang yang baru masuk islam dari daerah yang di
taklukkan harus belajar bahasa arab, jika ingin mengetahui tentang islam. Oleh
karena itu, sudah ada pengajaran bahasa arab pada masa ini.
Umar memerintah negara dalam keadaan stabil,
ini disebabkan karena sudah di tetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan,
juga terbentuknya pusat-pusat pendidikan di berbagai kota yang di kembangkan.
baik dari segi menulis, membaca, ilmu bahasa dan lain-lain. Adapun sumber gaji
para pendidik di ambilkan dari daerah yang di taklukkan dan baitul mal.
c.
Pada masa
ustman bin Affan
Pada masa kholifah Utsman bin affan,
pelaksanaan pendidikan islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya.
Pendidikan di masa hanya melanjutkan yang telah ada.namun ada sedikit terjadi
perubahan yang mewarnai pendidikan islam. Para sahabat yang berpengaruh dan
dekat dengan Rosulullah yang tidak di perbolehkan meninggalkan Madinah di masa
Umar, di beri kelonggaran untuk keluar daan menetap di daerah yang mereka
sukai. Kebijakan ini sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan pendidikan di
daerah-daerah. Sehingga para peserta didik lebih mudah dalam menuntut dan
belajar ilmu.
Kholifah utsman sudah merasa cukup dengan
pendidikan yang ada,namun begitu ada usaha yang cemerlang yang telah terjadi di
masa ini yang berpengaruh bagi pendidikan islam,yaitu mengumpulkan tulisan
ayat-ayat Al quran. Penyalinan ini terjadi karena adanya perselisihan dalam
bacaan.berdasarkan hal ini, kholifah Utsman memerintah kepada tim umtuk
penyalinan tersebut, adapun tim tersebut adalah Zaid bin tsabit,Abdullah bin
zubair, Zaid bin as dan Abdurrahman bin harits. Pada masa kholifah Utsman bin
affan tidak banyak terjadi perkembangan kalau di bandingkan dengan masa
kekhalifahan umar bin khattab,sebab pada masa kholifah utsman urusan pendidikan
di serahkan pada rakyat. Dan apabila di lihat dari segi kondisi pemerintahan
utsman banyak timbul pergolakan dalam masyarakat sebagai akibat ketidasenangan
mereka terhadap kebijakan utsman yang mengangkat kerabatnya dalam jabatan
pemerintahan.
d.
Pada masa Ali
bin Abi Thalib
Pada
masa Ali ini telah terjadi banyak kekacauan dan pemberontakan, sehingga di masa
ia berkuasa pemerintahannya tidak stabil. Dengan kericuhan politik pada masa
Ali berkuasa, kegiatan pendidikan Islam mendapat hambatan dan gangguan. Pada
saat itu Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan sebab keseluruhan
perhatiannya ditumpahkan pada masalah keamanan dan kedamaian bagi masyarakat
Islam. Dengan demikian, pola pendidikan pada masa khulafaur rasyidin tidak jauh
berbeda dengan masa Nabi yang menekan pada pengajaran baca tulis dan
ajaran-ajaran Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan al-Hadits.
3. Banyak kejayaan dan perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan bani
Umayyah dalam materil dan immaterial :
a. Material :
1. Muawiyah mendirikan Dinas pos dan tempat-tempat
tertentu dengan menyediakan kuda dengan peralatannya disepanjang jalan. Dia
juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata.
2. Mu’awiyah sudah merancang
pola pengiriman surat (post), kemudian dimatangkan lagi pada masa Malik bin
Marwan. Proyek al-Barid (pos) ini, semakin ditata dengan baik, sehingga menjadi
alat pengiriman yang baik pada waktu itu.
3. Abd Al-Malik membangun sebuah kubah yang megah
dengan arsitektur barat yang dikenal dengan “The Dame Of The Rock” (Gubah
As-Sakharah).
4. Pembuatan mata uang dijaman
khalifah Abd Al Malik yang kemudian diedarkan keseluruh penjuru negeri islam.
5. Pembuatan panti Asuhan untuk anak-anak yatim,
panti jompo, juga tempat-tempat untuk orang-orang yang infalid, segala
fasilitas disediakan oleh Umayyah.
6. Pengembangan angkatan laut muawiyah yang
terkenal sejak masa Uthman sebagai Amir Al-Bahri, tentu akan mengembangkan
idenya dimasa dia berkuasa, sehingga kapal perang waktu itu berjumlah 1700
buah.
7. Khalifah Abd Al-Malik juga berhasil melakukan
pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa arab
sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam yang tadinya berbahasa
Yunani dan Pahlawi sehingga sampai berdampak pada orang-orang non
Arab menjadi pandai berbahasa Arab dan untuk menyempurnakan
pengetahuan tata bahasa Arab orang-orang non Arab, disusun buku tata bahasa
Arab oleh Sibawaih dalam al-Kitab.
8.
Perluasaan wilayah kekuasaan dari Afrika menuju wilayah Barat daya, benua
Eropa, bahkan perluasaan ini juga sampai ke Andalusia (Spanyol) di bawah
kepemimpinan panglima Thariq bin Ziad, yang berhasil menaklukkan Kordova,
Granada, dan Toledo.
9.
Dibangun
mesjid-mesjid dan istana. Katedral St. Jhon di Damaskus dirubah menjadi mesjid,
sedang Katedral yang ada di Hims dipakai sebagai mesjid dan gereja. Di
al-Quds (Jerussalem) Abdul Malik membangun mesjid al-Aqsha. Monumen
terbaik yang ditinggalkan zaman ini adalah Qubah al-Sakhr di al-Quds. Di mesjid
al-Aqsha yang menurut riwayatnya tempat Nabi Ibrahim hendak
menyembelih Ismail dan Nabi Muhammad mulai dengan mi’raj ke langit, mesjid
Cordova di Spanyol dibangun, mesjid Mekah dan
Madinah diperbaiki dan diperbesar oleh Abdul Malik dan Walid.
10.
Bahkan pada masa, Sulaiman ibn Malik, telah dibangun pembangunan mega
raksasa yang terkenal dengan Jami’ul Umawi.
b.
Bidang
Immaterial
1.
Mendirikan
pusat kegiatan ilmiah di Kufah dan Bashrah yang akhirnya memunculkan nama- nama
besar seperti Hasan al-Basri, Ibn Shihab al-Zuhri dan Washil bin Atha. Bidang
yang menjadi perhatian adalah tafsir, hadits, fikih, dan kalam.
2.
Penyair-penyair
Arab baru bermunculan setelah perhatian mereka terhadap syair Arab Jahiliyah
dibangkitkan. Mereka itu adalah Umar Ibn Abi Rabiah (w. 719 m.), Jamil al-Udhri
(w. 701 M.), Qays Ibn al-Mulawwah (w. 699 M.) yang lebih dikenal dengan
nama Majnun Laila, al-Farazdaq (w 732M.), Jarir (w. 792 M) dan al-Akhtal (w.
710 M.).
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Sastra-Seni Waktu dinasti ini telah mulai
dirintis jalan ilmu naqli ; berupa filsafat dan eksakta. Dan ilmu
pengetahun berkembang dalam tiga bidang, yaitu bidang diniyah, tarikh, dan
filsafat
4. Gerakan penerjemahan ke
dalam bahasa Arab (Arabisasi buku), juga dilakukan, terutama pada masa khalifah
Marwan
4. Ada 2 Faktor yang menyebabkan mundurnya dan hancurnya dinasti Abbasiyah
yaitu :
a. Faktor Internal :
1. Perebutan
Kekuasaan di Pusat Pemerintahan
Khilafah
Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbas yang bersekutu dengan orang-orang Persia.
Persekutuan dilatar belakangi oleh persamaan nasib kedua golongan itu pada masa
Bani
Umayyah berkuasa. Keduanya sama-sama tertindas. Setelah khilafah
Abbasiyah berdiri, dinasti Bani Abbas tetap mempertahankan persekutuan itu.
Menurut Ibnu
Khaldun, ada dua sebab dinasti Bani Abbas memilih orang-orang Persia
daripada orang-orang Arab. Pertama, sulit bagi orang-orang Arab
untuk melupakan Bani Umayyah. Pada masa itu mereka
merupakan warga kelas satu. Kedua, orang-orang Arab
sendiri terpecah belah dengan adanya ashabiyah (kesukuan). Dengan demikian,
khilafah Abbasiyah tidak ditegakkan di atas ashabiyah tradisional.Meskipun
demikian, orang-orang Persia tidak merasa puas. Mereka
menginginkan sebuah dinasti dengan raja dan pegawai dari Persia pula. Sementara
itu bangsa Arab
beranggapan bahwa darah yang mengalir di tubuh mereka adalah darah (ras)
istimewa dan mereka menganggap rendah bangsa non-Arab ('ajam) di dunia Islam.
2.
Munculnya Dinasti-Dinasti Kecil Yang Memerdekakan Diri
wilayah
kekuasaan Abbasiyah pada periode pertama hingga masa keruntuhan sangat luas,
meliputi berbagai bangsa yang berbeda, seperti Maroko,
Mesir,
Syria,
Irak,
Persia,
Turki
dan India.
Walaupun dalam kentaannya banyak daerah yang tidak dikuasai oleh Khalifah,
secara riil, daerah-daerah itu berada di bawah kekuasaaan gubernur-gubernur
bersangkutan. Hubungan dengan Khalifah hanya ditandai dengan pembayaran upeti.ada
kemungkinan penguasa Bani Abbas sudah cukup puas dengan pengakuan nominal,
dengan pembayaran upeti. Alasannya, karena Khalifah tidak cukup kuat untuk
membuat mereka tunduk, tingkat saling percaya di kalangan penguasa dan
pelaksana pemerintahan sangat rendah dan juga para penguasa Abbasiyah lebih
menitik beratkan pembinaan peradaban dan kebudayaan daripada politik dan
ekspansi.[5] Selain itu, penyebab utama mengapa
banyak daerah yang memerdekakan diri adalah terjadinya kekacauan atau perebutan
kekuasaan di pemerintahan pusat yang dilakukan oleh bangsa Persia dan Turki.
3.
Kemerosotan Perekonomian
Pada
periode pertama, pemerintahan Bani Abbas merupakan pemerintahan yang kaya. Dana
yang masuk lebih besar dari yang keluar, sehingga Baitul-Mal
penuh dengan harta. Perekonomian masyarakat sangat maju terutama dalam bidang
pertanian, perdagangan dan industri. Tetapi setelah memasuki masa kemunduran
politik, perekonomian pun ikut mengalami kemunduran yang drastis.Kondisi
politik yang tidak stabil menyebabkan perekonomian negara morat-marit.
Sebaliknya, kondisi ekonomi yang buruk memperlemah kekuatan politik dinasti
Abbasiyah kedua, faktor ini saling berkaitan dan tak terpisahkan.
4.
Munculnya Aliran-Aliran Sesat dan Fanatisme Keagamaan
Karena
cita-cita orang Persia tidak sepenuhnya tercapai untuk menjadi penguasa,
maka kekecewaan itu mendorong sebagian mereka mempropagandakan ajaran Manuisme,
Zoroasterisme
dan Mazdakisme.
Munculnya gerakan yang dikenal dengan gerakan Zindiq
ini menggoda rasa keimanan para khalifah.
b. Faktor Eksternal :
1. Perang
Salib
Kekalahan
tentara Romawi yang berjumlah 200.000 orang dari pasukan Alp Arselan yanag
hanya berkekuatan 15.000 prajurit telah menanamkan benih permusuhan dan
kebencian orang-orang kristen terhadap ummat Islam. Kebencian itu bertabah
setelah Dinasti Saljuk yang menguasai Baitul Maqdis menerapkan beberapa
peraturan yang dirasakan sangat menyulitkan orang-orang Kristen yang ingin
berziarah kesana. Oleh karena itu pada tahun 1095 M, Paus Urbanus II menyerukan
kepada ummat kristen Eropa untuk melakukan perang suci, yang kemudian dikenal
dengan nama Perang Salib.
2. Serangan
Mongolia Ke Negeri Muslim dan Berakhirnya Dinasti Abbasiyah
Orang-orang
Mongolia adalah bangsa yang berasal dari Asia Tengah. Sebuah kawasan terjauh di
China. Terdiri dari kabilah-kabilah yang kemudian disatukan oleh Jenghis Khan
(603-624 H). mereka adalah orang-orang Badui-sahara yang dikenal keras kepala
dan suka aberlaku jahat. Sebagai awal penghancuran Bagdad dan Khilafah Islam,
orang-orang Mongolia menguasai negeri-negeri Asia Tengah Khurasan dan Persia
dan juga menguasai Asia Kecil.[15] Pada bulan September 1257, Hulagu
mengirimkan ultimatum keada Khalifah agar menyerah dan mendesak agar tembok
kota sebelah luar diruntuhkan. Tetapi Khalifah tetap enggan memberikan jawaban.
Maka pada Januari 1258, asuakn Hulagu bergerang untuk mengahncurkan tembok
ibukota.[16] Sementara itu Khalifah al-Mu’tashim
langsung menyerah dan berangkat ke base pasukan mongolia. Setelah itu para
pemimpin dan fuqaha juga keluar, sepuluh hari kemudian mereka semua dibunuh. Hulagu
mengzinkan pasukannya untuk melakukan aa saja di Baghdad. Mereka menghancurkan
kota Baghdad dan membakarnya. Pembunuhan berlangsung selama 40 hari dengan
jumlah korban sekitar dua juta orang.
3. Munculnya pemberontakan
keagamaan seperti pemberontakan Zinj, Gerakan Qaramithah, Hasyasiyun, Serta
Munculnya pemerintahan Ubaidiyah dan kerakan kebatinan.
5.
A. Sejarah masuknya
islam diAndalusia Sebelum kedatangan umat Islam, daerah Iberia
merupakan kerajaan Hispania yang dikuasai oleh orang Kristen Visigoth. Pada
711, pasukan Umayyah yang sebagian besar merupakan bangsa Moor dari Afrika
Barat Laut, menyerbu Hispania dipimpin jenderal Tariq bin Ziyad, dan dibawah
perintah dari Kekhalifahan Umayyah di Damaskus. Pasukan ini mendarat di
Gibraltar pada 30 April, dan terus menuju utara. Setelah mengalahkan Raja
Roderic dari Visigoth dalam Pertempuran Guadalete (711), kekuasaan Islam terus
berkembang hingga pada 719 hanya daerah Galicia, Basque dan Asturias yang tidak
tunduk kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam menyeberangi Pirenia
untuk menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank dalam pertempuran
Tours (732). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi
Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis selatan sekarang. Pada awalnya, Al-Andalus dikuasai oleh seorang
wali (gubernur) yang ditunjuk oleh Khalifah di Damaskus, dengan masa jabatan
biasanya 3 tahun. Namun pada tahun 740an, terjadi perang saudara yang
menyebabkan melemahnya kekuasaan Khalifah. Pada 746, Yusuf Al-Fihri memenangkan
perang saudara tersebut, menjadi seorang penguasa yang tidak terikat kepada
pemerintahan di Damaskus. Sejarah telah
membuktikan bahwa Islam telah menanamkan fondasi ilmu pengetahuan di Spanyol,
sehingga telah mengangkat harkat Spanyol menjadi gudangnya ilmu pengetahuan di
belahan Eropa. Hanya karena kefanatikan agama, sehingga orang Eropa mengusir
cendikiawan muslim keluar dari daerahnya, sekiranya hal ini tidak dilakukannya,
maka masyarakat Spanyol akan lebih maju seabad dari pada sekarang ini.
B. Pola Pendididikan Islam di Andalusia : Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas
sejarah pendidikan dan sejarah peradaban Islam secara garis besarnya
pendidikan Islam di
Andalusia terbagi dua bagian yaitu :
1.
Kuttab
Umat muslim Andalusia
telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak
perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam.
Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa
yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia menyebar
lembaga pendidikan yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga
pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari
berabagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan diantaranya :
a. Fikih.
Oleh karena umat Islam di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para siswa
mendapatkan materi –materi pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki. Yang memperkenalkan
mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd. Al-Rahman, perkembangan selanjutnya dilakukan
seorang qadhi pada masa Hisyam ibn abd. Al-Rahman yaitu Ibnu Yahya. Dan masih
banyak ahli-ahli fikhi lainnya diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn
Sa’id al-Baluthi dan ibn Hazam. Yang sangat populer saat itu.
b. Bahasa dan Arab
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Andalusia, hal ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan
penduduk asli menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan berdialog
dengan melalui bahasa arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan menjadi
bahasa keseharian. Mereka yang ahli dan mahir bahasa Arab baik keterampilan
berbicara maupun tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik yang mengarang
Al-fiyah, Ib Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur
dan Abu Hayyan al- Gharnathi. Seiring kemajuan di bidang bahasa , muncul banyak
karya sastra seperti Al-Íqd al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-Dzakhirah fi
Mahasin ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya al-Fath ibn
Khaqan
dan banyak lagi yang lain.
c. Seni Musik Dan Seni Suara
Dalam bidang musik dan suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil
mempertunjukan kebolehannya. Kepawaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi
orang termasyhur dikala itu, ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada
anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para budak,
sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
2. Pendidikan Tinggi
Di kawasan Andalusia yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam, juga
banyak dibangun banyak perguruan tinggi terkenal seperti Universitas Cordoba,
Sevilla, Malaga, Granada dan yang lainnya. Orang-orang Eropa yang pertama kali
belajar sains dan ilmu pengetahuan banyak tertarik untuk belajar di berbagai
perguruan tinggi di Andalusia. Sehingga, lahirlah kemudian murid-murid yang
menjadi para pemikir dan filosof terkenal Eropa. Sejak itu, dimulailah zaman
Renaissance-nya Eropa. Perguruan Tinggi Oxford dan Cambridge di Inggris
merupakan tiruan dari lembaga pendidikan di daerah Andalusia yang menggabungkan
pendidikan, pusat riset, dan perpustakaan.
Para mahasiswa diajarkan tiologi, hukum Islam, kedokteran, kima, filsafat
dan astronomi.
a. Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran
filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang
menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat.
b. Sains
Membicarakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Andalusia, tak
bisa lepas dari kerja besar pembangunan peradaban yang dilakukan para pembawa
risalah Islam ke kawasan Eropa itu. Tak bisa juga dipisahkan dari kajian etika
serta syari’at Islam yang didakwahkan para da’i. Itulah yang mendorong semangat
para ilmuwan Muslim Andalusia: Pengetahuan itu satu karena dunia juga satu,
dunia satu karena Allah juga satu. Prinsip “tauhid” semacam ini yang menjadi
koridor berpikir para ilmuwan muslim dalam mengembangkan sains dan teknologi.
C. Sejarah
masuknya islam ke Sisilia : Sisilia adalah sebuah
pulau subur di Italia Selatan pernah dikuasai oleh bangsa Yunani, Romawi,
Byzantium, Arab dan akhirnya jatuh ke dalam kerajaan Kristen Normandia serta
kini menjadi bagian dari Italia.
Usaha untuk menjadi wilayah penguasaan Islam atas pulau ini dimulai sejak
Khalifah Usman bin Affan dengan mengirim gubernur Muawiyah bin Abi Sufyan pada
tahun 652 M, dan pada waktu Muawiyah menjadi Khalifah juga menyerang pulau
Sisilia pada tahun 667 M, kemudian disempurnakan tahun 827 M, oleh amir Bani
Aghlabi yang bernama Ziyadatullah bin Ibrahim (817-838 M) menyampaikan undangan
salah seorang tokoh sisilia yang bernama Ephemius ke pemerintahan pusat di
Bagdad d bawah khalifah Al-Ma’mun. Dan akhirnya amir Ziyadatullah bin Ibrahim
berangkat bersama pasukannya menuju Sisilia dengan kekuatan yang sangat besar
umlahnya berhasil menduduki Sisilia
D. Pola Pendidikan Islam di Sisilia : Seperti
halnya di Andalusia pola pendidikan Islam di Sisilia juga terbagi dua tingkatan
yaitu :
1) Kuttab
Kuttab adalah lembaga pendidikan tingkat rendah yang banyak terdapat di
Sisilia. Oleh Abu Bakar ibnu Arabi dikatakan bahwa pola pendidikan Islam di
kuttab adalah anak belajar menulis, berhitung dan bahasa Arab. Di Kota Palermo
terdapat 300 orang guru kuttab, dengan banyaknya kuttab-kuttab yang berkembang
di Sisilia dapat mewujudkan impiannya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi
peradaban Islam dan ilmu pengetahuan pada saat itu. Dan terbukti Sisilia
sebagai negara Islam independen dengan ibukotanya Palermo yang diperintah oleh
dinasti Aglabiyah pada masa dinasti Abbasiyah ini sangat membantu dalam
kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam karena penguasa di negara tesebut
melindungi ilmu pengetahuan.
2. Pendidikan Tinggi
Jatuhnya Sisilia ke tangan umat Islam, justru menjadi berkah bagi Eropa,
ketika Eropa sedang berada di abad pertengahan yang oleh mereka sendiri disebut
dengan era kegelapan, peradaban Islam sedang berada di puncak masa keemasannya.
Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat dan pembangunan disaksikan di
mana-mana. Sisilia juga kebagian. Melalui negeri ini, ilmu pengetahuan dan
sains mengalir dari dunia Islam ke Eropa. Transfer ilmu pengetahuan Islam ke
Eropa ini mulai dilakukan oleh Frederick II (1194 M – 1250 M) yang berkuasa di
Sicilia. Frederick yang beragama Kristen sangat terpengaruh oleh ajaran dan
kebudayaan Islam. Ketika berkuasa, raja ini mendirikan University of Naples
pada tahun 1224 M, yang merupakan Universitas Pertama di Eropa dengan
menggunakan sistem pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi Islam.
Sililia merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam
yang ditandai bermunculnya ilmuawan Islam. Hal ini melihat latar belakang sang
penakluk sisilia, Asad bin Fhurat yang merupakan ulama besar, sehingga pada
masa itu banyak didirikan perguruan tinggi dan masjid. Salah satu
perguruan tinggi yang didirikan adalah Universitas Kedokteran di
Palermo yang menandingi Universitas Cordova.
Perkembangan sains dan teknologi serta kehidupan intlektual di Sisilia
tidak berbeda dengan gerakan intelektual di Andalusia dan dunia Islam
saat itu pada umumnya. Ada dua jalur utama penyebaran sains dan
teknologi dari dunia Islam ke Eropa yaitu pertama, melalui jalan
Cordova di Andalusia. Melalui Universitas Cordova banyak mahasiswa Kristen
terutama dari prancis melakukan alih sains dan teknologi ke negeri mereka yang
pada waktu itu terbelakangan. Kedua melalui jalur Palermo pusat
peradaban Islam di Sisilia terjadi transformasi sains dan teknologi ke Italia
secara besar-besaran. Banyak ilmuan Muslim dibayar mahal untuk mengajar di
Universitas ini dan merupakan bahasa pengantar pertama kali digunakan adalah
bahasa Arab.
Dunia Islam bahkan dikalangan non Muslim telah mengakui kehebatan seorang
panglima perang dalam strategi militer yang berasal dari sisilia yaitu Jawhar
al-Siqli. Dalam bidang bahasa dan nahwu, ilmu-ilmu al-Qurán dan Hadits dikenal
nama Muhammad bin Khurasan ia wafat di Sisilia pada tahun 996 M, juga Ismail
bin Khalaf, pengarang Kitab al-Uyun fi al-Qiraát, kitab ini masih terhimpun di
sebuah perpustakaan di Berlin dan Istambul, ia wafat 1063 M, sedangkan ahli
hadist tekenal adalah Abu al-Abbas, abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Tamimi,
ia juga murid al-Junaidi dalam tasawuf. Tokoh lain dalam bidang hadis adalah
ibnu al-Farrah dan Musa bin Hasan. Dalam Ilmu Kalam tekenal nama abu al-Haqq
bin Muhammad ibnu Zaffar dan Mazari, dalam bidang sastra terkenal nama Ali
Hamzah al-Bashri, pengarang al-Mutanabbi sastrawan arab klasik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar